Wednesday, June 19, 2013

Tentang Ku

Hari ini…
Kembali ku melihatmu di sebuah jalan….
Hatiku bergetar, rasa rindu ini selalu memuncak setiap kali aku melihatmu.
Walaupun itu hanya dalam hitungan detik. Selama ini….
Kau yang selalu menjadi penguat hidupku.Membuatku berani menjalani hidup ini.
Dan setelah kau pergi, aku masih terus mengagumimu.
Bagai hamba yang merindukan tuannya.Tanpa kau sadari….
Kerap kali aku memimpikanmu.Bermimpi kita saling bercanda.
Walau pada kenyataannya…..
Kau tidak pernah peduli, aku “ada” atau “tidak”.
Tanpa kau sadari……
Kau adalah hayalan dan imajinasiku.
Meski kerap kali, kata caci keluar dari mulutmu untukku.
Begitu besar rasa kagumku padamu.Ketika semua orang memusuhimu,
menjelekkanmu, tapi bagiku kau selalu benar.Kau selalu ku istimewakan,
meski ku tahu……
Kau hanya mengharapkan hatinya, hati sahabatku untuk menjadi mulikmu.
Di saat aku tergila-gila padamu, kau malah tergila-gila padanya.
Aku sadar siapa aku sebenarnya, yang tak mungkin bisa menandinginya.
Dia terlalu hebat untuk orang biasa sepertiku.
Aku tak lebih dari “puguk yang merindukan bulan”.
Kerap kali aku berdo’a agar aku bisa bertemu denganmu,
dan kau bisa merasakan kehadiranku di sekelilingmu.
Setidaknyakau dapat mengenaliku dan tersenyum padaku.
Aku tak mungkin bisa memilikimu,
dan takkan ada ruang secelahpun di hatimu untukku.Aku bahkan bertanya-tanya,
adakah kau menganggapku ada?
Kisah ini akan terus berlanjut.
Aku akan selalu menunggu walaupun tak ada arti penantianku.
Biarlah aku tetap menjadi puguk.yang selalu merindukan bulan.
Biarkan kau untuk selalu mengagumimu.
Walau hanya dari sisi gelap kahidupanmu.